Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tuesday, April 3, 2012

hati

by anumu anuku anu anuan  |  in Techno at  2:23 AM


Makna dan definisi Hati.
Hati dinamakan Qolbun (ﻗَﻠْﺐٌ)
karena cepat dan
dahsyatnya mengalami
pergolakan (berbolak-balik)
dan senantiasa terombang-
ambing.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
{ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺳُﻤِّﻲَ ﺍﻟﻘَﻠْﺐُ ﻣِﻦْ ﺗَﻘَﻠُّﺒِﻪِ ،ﺇِﻧَّﻤَﺎ
ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟﻘَﻠْﺐِ ﻛَﻤَﺜَﻞِ ﺭِﻳْﺸَﺔٍ ﻣُﻌَﻠَّﻘَﺔٍ ﻓِﻲْ
ﺃَﺻْﻞِ ﺷَﺠَﺮَﺓٍ ﻳُﻘَﻠِّﺒُﻬَﺎ ﺍﻟﺮِّﻳْﺢُ ﻇَﻬْﺮًﺍ
ﻟِﺒَﻄْﻦٍ }
“Sesungguhnya dinamakan
qolbun karena gampang
berbolak-balik.
Sesungguhnya
perumpamaan hati adalah
seperti bulu yang
tergantung di atas pohon
yang dapat di bolak-balikkan
hembusan air, ke kiri dan ke
kanan”. (HR. Ahmad: 4/408
dan dalam Shohih Jami’:
2365).
Didalam riwayat lain
disebutkan:
{ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟﻘَﻠْﺐِ ﻛَﻤَﺜَﻞِ ﺭِﻳْﺸَﺔٍ ﺑِﺄَﺭْﺽِ
ﻓُﻠَﺎﺓٍ ﻳُﻘَﻠِّﺒُﻬَﺎ ﺍﻟﺮِّﻳْﺢُ ﻇَﻬْﺮًﺍ ﻟِﺒَﻄْﻦٍ}
“Perumpamaan hati seperti
bulu yang ada di tanah
lapang yang di bolak-balikan
oleh angin, ke kiri maupun
ke kanan”. (HR. Ibnu Abi
‘Ashim dalam kitab
Sunnah:227 dan isnadnya
Shohih).
Rosululloh sholallohu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
{ﻟَﻘَﻠْﺐُ ﺍﺑْﻦِ ﺁﺩَﻡَ ﺃَﺳْﺮَﻉُ ﺗَﻘَﻠُّﺐٍ ﻣِﻦَ
ﺍﻟﻘِﺪْﺭِ ﺇِﺫَﺍ ﺍﺳْﺘَﺠْﻤَﻌَﺖْ ﻏَﻠَﻴَﺎﻧًﺎ}
“Sesungguhnya hati anak
Adam lebih cepat bolak-balik
dari pada periuk ketika
didihannya menyatu”. (lihat:
Dzilaul Jannah: 1/102)
Karena cepat dan
dahsyatnya berbolak-
baliknya hati, maka
Rosululloh sholallohu ‘alaihi
wa sallam berdo’a:
{ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻣُﺼَﺮِّﻑَ ﺍﻟﻘُﻠُﻮْﺏِ ﺻَﺮِّﻑْ ﻗُﻠُﻮْﺑَﻨَﺎ
ﻋَﻠَﻰ ﻃَﺎﻋَﺘِﻚَ}
“Ya Alloh, Dzat yang
memolang-malingkan hati-
hati, palingkanlah hati kami
dalam keta’atan kepada-Mu”.
(HR. Muslim: 2654)
{ﻳَﺎ ﻣُﻘَﻠِّﺐَ ﺍﻟﻘُﻠُﻮْﺏِ ﺛَﺒِّﺖْ ﻗُﻠُﻮْﺑَﻨَﺎ ﻋَﻠَﻰ
ﺩِﻳْﻨِﻚَ}
“Wahai Dzat yang
membolak-balikan hati,
tetapkanlah hati kami dalan
agama (Islam)”. (HR. Ahmad:
23463)
Rosululloh sholallohu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
{ﺃَﻟَﺎ ﻭَ ﺇِﻥَّ ﻓِﻲْ ﺍﻟﺠَﺴَﺪِ ﻣُﻀْﻐَﺔً ﺇِﺫَﺍ
ﺻَﻠُﺤَﺖْ ﺻَﻠَﺢَ ﺍﻟﺠَﺴَﺪُ ﻛُﻠُّﻪُ ﻭَﺇِﺫَﺍ
ﻓَﺴَﺪَﺕْ ﻓَﺴَﺪَ ﺍﻟﺠَﺴَﺪُ ﻛُﻠُّﻪُ، ﺃَﻟَﺎ ﻭَﻫِﻲَ
ﺍﻟﻘَﻠْﺐُ }
“Ketahuilah, sesungguhnya
di dalam jasad ada segumpal
darah, apabila ia baik, maka
baiklah seluruh jasadnya.
Dan apabila ia rusak, maka
rusaklah seluruh jasadnya.
Itulah gambaran hati”. (HR.
Bukhori: 53 dan Musllim:
1599)
B. Macam-macam Hati
Hati di lihat dari sudut hidup
dan matinya terbagi menjadi
3 macam, yaitu:
1. Hati yang Sehat / Selamat
( ﻗَﻠْﺐٌ ﺻَﺤِﻴْﺢٌ ﺳَﻠِﻴْﻢٌ).
Qulbun salim yang dapat
membawa keselamatan di
sisi Alloh subhanahu wa
ta’ala adalah:
{ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻗَﺪْ ﺳَﻠِﻢَ ﻣِﻦْ ﻛُﻞِّ ﺷَﻬْﻮَﺓٍ
ﺗُﺨَﺎﻟِﻒُ ﺃَﻣْﺮَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَ ﻣِﻦْ ﻛُﻞِّ ﺷُﺒْﻬَﺔٍ
ﺗُﻌَﺎﺭِﺽُ ﺧَﺒَﺮَﻩُ }
“Hati yang selamat dari
setiap syahwat yang
menyalahi perintah dan
larangan Alloh serta selamat
dari setiap syubhat yang
bertentangan dengan berita-
berita-Nya”. (lihat Ighotsul
Lahfan: 1/12)
Keadaannya selamat dari
ubudiyah (peribadatan)
kepada selain-Nya dan
selamat bertahkim kepada
selain Rosululloh sholallohu
‘alaihi wa sallam, serta
selamat dalam mencintai
Alloh subhanahu wa ta’ala di
iringi tahkim kepada-Nya,
tawakkal dan dengan
menjauhkan diri dari
kemurkaan-Nya.
2. Hati yang Mati. (ﻗَﻠْﺐٌ ﻣَﻴْﺖٌ)
Hati yang mati adalah hati
yang tidak memiliki
kehidupan yakni tidak
mengenal Alloh subhanahu
wa ta’ala, tidak beribadah
kepadanya sesuai dengan
perintahnya. Dia selalu
tunduk pada syahwat dan
keinginannya, sekalipun
mengandung kemurkaan
dan kebencian Robbnya.
Ketika ia berhasil dengan
syahwat dan keinginannya,
ia pun tidak peduli apakah
Robbnya ridho atau murka.
Jika ia mencintai, ia cinta
karena hawa nafsunya. Jika
ia benci, maka ia pun benci
karena hawa nafsunya. Jika
ia memberi, maka ia
memberi karena hawa
nafsunya dan seterusnya.
Hawa nafsu adalah
Imamnya, syahwat adalah
komandonya, kejahilan
adalah sopirnya dan
kelalaian adalah
kendaraannya.
3. Hati yang Berpenyakit.
( ﻗَﻠْﺐٌ ﻣَﺮِﻳْﺾٌ)
Penyakit hati adalah bentuk
kerusakan yang terjadi di
dalam hati yang dapat
merusak tashowwur
(wawasan keilmuan) dan
irodah (keinginan)nya.
Tashowwurnya dirusak oleh
syubhat yang diberikan,
sehingga ia tidak mampu
melihat kebenaran, atau ia
melihatnya tidak sesuai
dengan hakekatnya.
Irodahnya pun dirusak
dengan cara membenci
kebenaran yang membawa
manfa’at dan kebathilan
yang membawa mudhorot.
Dua macam penyakit yang
merupakan biang dari
segala macam penyakit hati
lainnya sekaligus menjadi
sumber dari terjadinya
berbagai bentuk
pelanggaran dan
kemaksiatan seorang hamba
dihadapan Alloh subhanahu
wa ta’ala, pertama adalah
penyakit syubhat dan syak
(keraguan), keduanya adalah
penyakit syahwat dan ghoy
(penyimpangan ilmu).
Tiga macam hati tersebut
telah dijelaskan oleh Alloh
subhanahu wa ta’ala dalam
firman-Nya:
ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻠِﻚَ ﻣِﻦْ ﺭَﺳُﻮﻝٍ
ﻭَﻟَﺎ ﻧَﺒِﻲٍّ ﺇِﻟَّﺎ ﺇِﺫَﺍ ﺗَﻤَﻨَّﻰ ﺃَﻟْﻘَﻰ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ
ﻓِﻲ ﺃُﻣْﻨِﻴَّﺘِﻪِ ﻓَﻴَﻨْﺴَﺦُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻣَﺎ ﻳُﻠْﻘِﻲ
ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﺛُﻢَّ ﻳُﺤْﻜِﻢُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺁَﻳَﺎﺗِﻪِ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ
ﻋَﻠِﻴﻢٌ ﺣَﻜِﻴﻢٌ (52) ﻟِﻴَﺠْﻌَﻞَ ﻣَﺎ ﻳُﻠْﻘِﻲ
ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﻓِﺘْﻨَﺔً ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﻓِﻲ ﻗُﻠُﻮﺑِﻬِﻢْ
ﻣَﺮَﺽٌ ﻭَﺍﻟْﻘَﺎﺳِﻴَﺔِ ﻗُﻠُﻮﺑُﻬُﻢْ ﻭَﺇِﻥَّ
ﺍﻟﻈَّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﻟَﻔِﻲ ﺷِﻘَﺎﻕٍ ﺑَﻌِﻴﺪٍ (53)
ﻭَﻟِﻴَﻌْﻠَﻢَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃُﻭﺗُﻮﺍ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢَ ﺃَﻧَّﻪُ ﺍﻟْﺤَﻖُّ
ﻣِﻦْ ﺭَﺑِّﻚَ ﻓَﻴُﺆْﻣِﻨُﻮﺍ ﺑِﻪِ ﻓَﺘُﺨْﺒِﺖَ ﻟَﻪُ
ﻗُﻠُﻮﺑُﻬُﻢْ ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟَﻬَﺎﺩِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁَﻣَﻨُﻮﺍ
ﺇِﻟَﻰ ﺻِﺮَﺍﻁٍ ﻣُﺴْﺘَﻘِﻴﻢٍ 54) )
“Dan Kami tidak mengutus
sebelum kamu seorang
Rosulpun dan tidak (pula)
seorang Nabi, melainkan
apabila ia mempunyai
sesuatu keinginan,
syaithonpun memasukkan
godaan-godaan terhadap
keinginan itu, Alloh
menghilangkan apa yang di
masukkan oleh syaithon itu,
dan Alloh menguatkan ayat-
ayat- nya. Dan Alloh Maha
mengetahui lagi Maha
Bijaksana. Agar Dia
menjadikan apa yang
dimasukkan oleh syaithon
itu, sebagai cobaan bagi
orang-orang yang di dalam
hatinya ada penyakit dan
yang kasar hatinya. Dan
sesungguhnya orang-orang
yang dzolim itu, benar-benar
dalam permusuhan yang
sangat. Dan agar orang-
orang yang telah diberi ilmu,
meyakini bahwasanya Al-
Qur’an itulah yang hak
(kebenaran) dari Robb-mu
lalu mereka beriman dan
tunduk hati mereka
kepadanya dan
sesungguhnya Alloh adalah
pemberi petunjuk bagi
orang-orang yang beriman
kepada jalan yang lurus”.
(QS. Al Hajj [22]: 52-54)

0 komentar teman:

Proudly Powered by Blogger.