Wali: Wali Allah atau Walīyu 'llah), berarti adalah' seseorang yang dipercaya 'atau' pelindung ', makna secara umum menjadi' Teman Allah 'dalam kalimat walīyu' llah. Al Qur'an menjelaskan Waliallah memiliki arti orang yang beriman dan bertakwa. "Ingatlah sesungguh wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran pada mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Yaitu orang-orang yg beriman dan mereka selalu bertakwa. "(Yunus 10:62 - Al-Furqan dalam kitab Majmu'atut Tauhid hal. 339)
Dari Abu Hurairah ia berkata: telah bersabda Rasulullah shalalahu 'alaihi wa sallam: "Sesungguhnya Alloh telah berfirman: Barangsiapa yang memusuhi waliku maka sesungguhnya Aku telah menyatakan perang kepadanya, dan tidaklah seorang hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu ibadah yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya, dan senantiasa seorang hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sampai Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya jadilah aku sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, dan sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, dan sebagai tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Dan jika ia meminta (sesuatu) kepada pasti Aku akan memberinya, dan jika ia meminta perlindungan dariKu pasti Aku akan melindunginya ".
Kata 'wali' bila ditinjau dari segi bahasa berasal dari kata 'al-wilayah' yg arti adl 'kekuasaan' dan 'daerah' sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Sikkit, atau terambil dari kata 'al-walayah' yg berarti pertolongan. Adapun secara terminologi menurut pengertian sebagian ulama ahlussunah, wali adalah orang yang beriman lagi bertakwa tetapi bukan nabi. Sebagian ulama lain berpendapat bahwa seluruh orang yang beriman lagi bertakwa adalah disebut wali Allah, dan wali Allah yang paling utama adalah para nabi, yang paling utama di antara para nabi adalah para rasul, yang paling utama di antara para rasul adalah Ulul 'azmi, yang paling utama di antara Ulul 'azmi adalah Muhammad. Maka para wali Allah tersebut memiliki perbedaan dalam tingkat keimanan mereka, sebagaimana mereka memiliki tingkat yang berbeda pula dalam kedekatan Mereka dengan Allah.
Dua golongan wali
Assaabiquun Almuqarrabuun (barisan terdepan dari orang-orang yang dekat dengan Allah)
Mereka yang melakukan hal-hal yang mandub (sunnah) serta menjauhi hal-hal yang makruh disamping melakukan hal-hal yang wajib. Sebagaimana lanjutan hadits: "Dan senantiasa seorang hambaku mendekatkan diri kepadaku dengan praktek-praktek sunnah sampai Aku mencintainya."
Ashaabulyamiin (kaum kanan)
Mereka hanya cukup dengan melaksanakan hal-hal yang wajib saja serta menjauhi hal-hal yang diharamkan, tanpa melakukan hal-hal yang mandub atau menjauhi hal-hal yang makruh. Sebagaimana yang disebutkan dalam potongan hadits di atas: "Dan tidaklah seorang hambaku mendekatkan diri kepada dengan sesuatu ibadah yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya".
Kedua golongan ini disebutkan Allah dalan firman-Nya: "Adapun jika ia termasuk golongan yang dekat (kepada Allah). Maka dia memperoleh ketentraman dan rezki serta surga kenikmatan. Dan adapun jika ia termasuk golongan kanan. Maka keamanan bagimu dari kaum kanan ". (Al Waaqi'ah: 88-91). Kemudian para wali itu terbagi pula menurut amalan dan perbuatan mereka kepada dua bagian; wali Allah dan wali setan. Maka untuk membedakan di antara kedua jenis wali ini dapat dilihat dari praktek seorang wali tersebut, bila amalannya benar menurut Al Quran dan sunnah maka dia adalah wali Allah sebaliknya bila amalannya penuh dengan kesyirikan dan segala bentuk bid'ah maka dia adalah wali setan.
Ciri Wali Allah
Allah telah menyebutkan ciri para wali-Nya dalam firmannya, "Ingatlah, sesungguhnya para wali-wali Allah Mereka tidak merasa takut dan tidak pula merasa sedih. yaitu orang-orang yang beriman lagi bertakwa ". (Yunus: 62-63). Berikut kita akan rinci fitur-fitur dari kedua jenis wali tersebut:
Beriman
Keimanan yang yang dimilikinya tidak dicampuri oleh berbagai bentuk kesyirikan. Keimanan tersebut tidak hanya sekedar pengakuan tetapi keimanan yang mengantarkan kepada bertakwa. Landasan keimanan yang pertama adalah Dua kalimat syahadat. Maka orang yang tidak mengucapkan dua kalimat syahadat atau melakukan hal-hal yang membatalkan kalimat tauhid tersebut adalah bukan wali Allah. Seperti menjadikan wali sebagai perantara dalam beribadah kepada Allah, atau menganggap bahwa hukum selain Islam adalah sama atau lebih baik dari hukum Islam. Atau berpendapat semua agama adalah benar. Atau berkeyakinan bahwa kenabian dan kerasulan tetap ada sampai hari kiamat bahwa Muhammad bukan penutup segala rasul dan nabi.
Bertaqwa
Ia melakukan apa yang diperintah Allah dan menjauhi apa yang dilarang Allah. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits ini yaitu melakukan hal-hal yang diwajibkan agama, ditambah lagi dengan amalan-amalan sunnah. Maka oleh sebab itu kalau ada orang yang mengaku sebagai wali, tapi ia meninggalkan beramal kepada Allah maka ia termasuk pada jenis wali yang kedua yaitu wali setan. Atau melakukan ibadah-ibadah yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya. Baik dalam bentuk shalat maupun zikir, dll.
Wednesday, November 30, 2011
WALI ALLAH: PENGERTIAN, GOLONGAN DAN CIRI-CIRI
by Ilmu Tasawuf | 
in zikir
at 1:18 AM
- Karakter ALT Khusus
- Contact FedEx Courier For Your Consignment Scotland.
- Cara Membuat Situs Wap (Wen.Ru)
- cheap viagra to grow your penis
- <> Do you want a one time SEO boost for your website? <>
- Do you want a one time SEO boost for your website?
- fw: put ranks down for any website
- fw: put ranks down for any website
- <> Rank pharma or adult sites with blackhat SEO <>
- edu blog links for more SEO power
Popular Posts
Buku Obrolan
Labels
- ahlussunnah wal jama'ah (4)
- Articel (11)
- article (18)
- ceramah (13)
- cerita (6)
- faceblog (12)
- free sms (5)
- humor (13)
- humor lucu (7)
- ilmu (13)
- ilmu kalam (5)
- ilmu sifat (4)
- ilmu tasawuf (7)
- ilmu tauhid (4)
- internet (10)
- jokes (5)
- lainnya (9)
- love sms (5)
- lucu (7)
- lucu lucu (6)
- MAKRIFAT (3)
- musim jatuh cinta (4)
- ngawur (6)
- puisi (10)
- send sms (6)
- SMS (4)
- sms love (5)
- sms messages (5)
- sms send (6)
- sms text (7)
- TAREQAT (3)
- tasawuf (7)
- text sms (7)
- tips and tricks (10)
- Ulama (2)
- way to sms (5)
- wisata (3)
Blog Archive
- July 2011
- August 2011
- September 2011
- October 2011
- November 2011
- December 2011
- January 2012
- February 2012
- April 2012
- June 2012
- July 2012
- September 2012
- October 2012
- November 2012
- February 2013
- July 2013
- August 2013
- September 2013
- November 2013
- December 2013
- January 2014
- February 2014
- March 2014
- April 2014
- June 2014
- July 2014
- September 2014
- October 2014
- November 2014
- February 2015
- May 2015
- July 2015
- August 2015
- September 2015
- October 2015
- January 2016
- February 2016
- April 2016
- May 2016
- June 2016
- July 2016
- August 2016
- November 2016
- December 2016
- January 2017
- April 2017
- May 2018
- June 2018
- July 2018
- August 2018
- September 2018
- January 2019
- February 2019
- March 2019
- April 2019
- January 2020
- February 2020
- May 2020
- June 2020
- July 2020
- August 2020
- September 2020
- October 2020
- November 2020
- December 2020
- January 2021
- February 2021
- March 2021
- April 2021
- May 2021
- June 2021
- July 2021
- August 2021
- September 2021
- November 2021
- December 2021
- January 2022
- March 2022
- May 2022
- June 2022
- July 2022
- September 2022
- December 2022
- June 2023
- October 2023
- January 2024
- April 2024
Followers
Proudly Powered by Blogger.
0 komentar teman: